Blogger Widgets All About Us..: Agustus 2014

Selasa, 05 Agustus 2014

Cahaya Itu Bernama Hidayah...

Tuhan telah merancang segala takdir dengan begitu indah. Apa yang telah digariskanNya merupakan kemutlakan yang terbaik buat setiap makhluk. Tuhan tak pernah tidur, Tuhan selalu melihat, menatap bahkan berada lebih dekat dari urat nadi mu sendiri.
Saya bukanlah ustadzah ataupun kiai yang ahli paham mengenai pengkajian bumi dan segala isinya. Tapi saya juga tak begitu buta mengenai ilmu kehidupan yang telah diciptakan ini. Saya telah banyak dijejali dengan berbagai ilmu agama, ya sedikit banyaknya saya tahu tentang kewajiban dan hak saya sebagai seorang muslim. Alhamdulillah saya bangga dengan itu :)
Saya telah beberapa kali mengalami peristiwa - peristiwa yang menyangkut spritual saya. Ketika cahaya yang dinamakan hidayah itu turun menyerukan kekuatan nya kepada saya, hati dan segala badan saya menjadi lemas tak berkutik. Benar! saat dimana hidayah itu turun untuk saya. Mungkin kedengarannya terlalu berlebihan, tapi hal itu yang saya rasakan ketika hati saya sedang bergejolak, perasaan saya berkecamuk tak tentu arah. Saya menerimanya dengan tiba - tiba.
Bisa dikatakan saya bukanlah orang yang alim ataupun religius, terkadang shalat saya masih lalai atau bahkan melanggar norma ataupun aturan yang berlaku.

Cerita ini terjadi ketika saya masih mengecap bangku sekolah menengah atas. Saat itu saya masih sering lalai ibadah, sering awut - awutan sikap dan perbuatan, pun terkadang masih sering ngikut - ngikut teman kesana sini. ya Namanya juga anak baru gede, anak ingusan yang masih mencari jati diri, saya suka sekali melakukan hal - hal baru yang tak pernah saya lakukan sebelumnya. Jujur, di sekolah saya masih tergolong anak yang rajin dalam belajar dan dengan prestasi yang lumayan, tapi di luar itu saya lebih mengetahui siapa saya dibandingkan orang lain. Saya juga termasuk anak yang manut sama orang tua, Alhamdulillah saya tak pernah melakukan hal - hal yang diluar kendali saya. Tapi terlepas dari itu saya pernah bolos, pacaran satu kelas ataupun satu sekolah, hang out bareng teman - teman, atau terkadang juga pernah mengindahkan aturan - aturan yang berlaku. Mungkin kelakuan tersebut jauh dari kata "baik" tapi toh dulunya saya berpikir namanya juga anak sekolah, bandel atau nakal sedikit itu wajar, selagi tidak merugikan banyak orang. Untungnya perbuatan - perbuatan tersebut tertutupi dengan giat prestasi saya di sekolah. Senakal - nakalnya saya dulu waktu sekolah, alhamdulillah saya tidak pernah menyentuh barang - barang yang dilarang agama ataupun sekedar ngumpul, keluar malam bareng teman. Terlebih orang tua yang sangat disiplin dan peraturan rumah yang harus dipatuhi setiap orang yang mendiami rumah itu.

Bagi saya apa yang telah saya lakukan semasa sekolah dulu hal yang konyol sekaligus membuat saya berpikir keras, merenungi satu persatu tindakan yang telah dilakukan. Tapi saya tak pernah menyesali apa yang telah terjadi. Takdir Tuhan itu selalu indah. Saya jadikan itu cerita masa putih abu - abu yang tak pernah luput dari ingatan saya. Untuk itu saya menuliskannya kembali sembari mengeluarkan kembali disket - disket yang telah ter-save rapi di dalam otak saya. Selepas itu, saya masih mengarungi cerita kehidupan ini lebih keras lagi. Saat saya telah di penghujung jenjang pendidikan di sekolah menengah atas , saya kembali menghadapi berbagai ujian, baik ujian dunia maupun ujian hidup. Mungkin saat itu Tuhan benar - benar menguji saya, apakah saya masih bocah kemarin sore atau sata telah tumbuh dewasa menjadi gadis kebanggan keluarga, entahlah itu pilihan...
Dua kali saya gagal mengikuti ujian masuk perguruan tinggi sampai paluh tak sanggup lagi terbilas, saya kembali putus asa. Saya sempat menangisi kegagalan karena kelalaian saya sewaktu sekolah. Serajin - rajinnya saya belajar, saya masih sering malas untuk mengulang, maunya instan dan cepat. Saat itu lah dunia serasa runtuh , menjatuhkan dirinya di atas kepala saya. saya terpuruk!

Namun, dengan berbagai dorongan dan support dari keluarga terutama ibu, saya kemudian tersadar dari kemeranaan saya. Ibu menyuruh saya shalat malam. Saya niatkan sebelum tidur dan memasang alarm. Saya terbangun tidak tepat pada waktunya. Rasa kantuk kini menjadi lawan. Saya tepis semua rasa malas dan mengantuk yang bergelayut mesra pada diri saya. Saya ambil wudhu. Saya basuh kedua telapak tangan dan muka. Air yang begitu dingin itu kini mengalir dengan tenang di beberapa organ tubuh saya. Ketika saya memulai takbirahtul ihram, saya merasa gemetar. Entah apa yang terjadi pada diri saya, dulunya sempat mikir kalau dinginnya malam yang menjadi alasan saya gemetar, atau tidak makan sebelumnya. Tapi kali ini beda, bukan. bukan karena itu. Saya tak bisa mengutarakan sebabnya dengan jelas. Selesai tahiyat akhir saya langsung berdoa kepada Allah, saya curhat dengan linangan air mata , namun tak begitu deras. saya takut membangunkan seisi rumah jika meraung terlalu kuat. Selesai berdoa, saya akhiri dengan amin dan usapan lembut pada wajah saya. saya lega..lega banget. Alhamdulillah....
Esok harinya saya terbangun dan memulai aktivitas seperti biasa. Kali ini adalah hari terpenting kedua bagi perjuangan saya. Saya mengikuti ujian itu kembali. Namun pada akhirnya saya tahu, kalau Tuhan belum mengizinkan saya meraih apa yang saya inginkan. Anehnya, kegagalan kali ini tidak begitu sesak dirasa. Saya lebih tenang dan bersabar. Mungkin inilah kekuatan lain yang Tuhan berikan untuk saya. Dia masih menyuruh saya untuk lebih berjuang lagi. Saya harus membayar semua kelalaian dan ketidakberdayaan waktu yang telah terbuang sia - sia. Hingga hidayah lain datang. Saya tidak sengaja mendengar pembicaraan teman mengenai ujian penerimaan mahasiswa baru di sebuah institusi kesehatan negeri di kota Padang. Dengan semangat baja dan mental sekuat tembaga saya bertekad untuk lebih serius lagi melalui ujian ini. Hingga sampailah pengumuman yang menentukan masa depan saya. Awalnya saya takut. Saya teringat kembali kegagalan yang telah saya cetak sebelumnya. Ibarat stricker yang gagal mencetak gol di gawang lawan, saya pun begitu. Ada rasa ragu dan cemas membuka hasil pengumuman yang telah dituliskan dalam website resmi itu. Pelan - pelan seperti siput yang berjalan di atas daun saya melihat tulisan yang tertera atas nama "Kelulusan" itu. berulang kali saya membacanya dengan mengerjapkan mata saya, tak percaya. Sungguh kuasa Tuhan dan janji nya itu tidaklah sia - sia. Subhanallah, akhirnya saya dapat merasakan nikmat kesabaran dan buah ranum nan manis dari hasil jerih payah saya sendiri.. :)

Dan suatu ketika hidayah itu kembali datang...
Niatan untuk menutup aurat dari sekolah dulu sudah mulai muncul, namun apalah daya. kesiapan dan kemantapan itu tak kunjung datang. Masih bersembunyi malu - malu entah dimana. Kini setelah apa yang terjadi dalam hidup saya, akhirnya saya bertekad ( kembali ) untuk menutup aurat, menghijabi mahkota yang berharga bagi para perempuan. ya, hidayah untuk menutup aurat datang sesekali ketika saya bermimpi melihat bayangan saya sendiri yang telah mengenakan kerudung. Saya takjub pada diri saya sendiri. Akhirnya saya mengutarakan niat saya kepada ibu saya. Dulu nya ibu saya pernah mengatakan jika telah menutup aurat, mantapkan lah hati mu. jangan kamu buka lagi. karena apa yang telah kamu kenakan hari ini merupakan tanggung jawabmu kepada Tuhan mu. Karena itulah setelah saya lulus dari sekolah dan memulai kehidupan menjadi seorang mahasiswa saya bulatkan niat saya untuk berhijab. Tepat pada tanggal 30 Mei 2011 , sehelai kain yang bermakna tersebut kini telah melekat erat di kepala saya.

Kini saya mengerti dengan rencana Tuhan yang telah digariskanNya.
Cahaya itu bernama Hidayah. Namun Hidayah tidak datang sendiri ketika kita inginkan. Hidayah itu dijemput bagi yang memerlukannya...
Tuhan menciptakan takdir kita itu tidak sia - sia bahkan qada dan qadar yang telah tertulis pun menyimpan banyak kejutan indah setelahnya.
..Dan sekarang walaupun saya masih belum sepenuhnya menjadi perempuan solehah tapi saya berusaha untuk menjadi perempuan yang mau dibimbing dan diberi ilmu agama agar dapat menjadi solehah :')



-hen-




---------------------------------------------oOo-----------------------------------------------------------
jangan lupa dikomen dan diberi saran yaaterima kasih sudah berkunjung, jangan bosan - bosan datang lagi yaa