Blogger Widgets All About Us..: Perjuangan (Kembali)

Senin, 05 September 2016

Perjuangan (Kembali)

Hari itu dimana saya hampir menyerah dengan perjuangan saya, hari dimana saya ingin berlari jauh hingga tak ada yang menemukan saya. Saya ingin pergi ke tempat yang tak diketahui oleh orang. Saya ingin menyendiri. Tapi disisi lain hati saya meronta untuk tetap pada pijakan semula. Perjuangan yang telah dimulai sejak awal rasanya ingin saya akhiri secepat mungkin. Tak ada lagi tersisa peluh yang mencambuk saya untuk bangkit. Saya akhirnya menyerah....




Tidak! Ada sesuatu yang menampar saya, hingga saya benar-benar lupa apa yang ingin saya lakukan tadi. Kabur dari kenyataan? Rasanya mungkin saja saya lakukan, Tapi sesuatu itu terus menerus meneror saya hingga perlahan keberanian saya kembali muncul, rasa percaya diri saya datang kembali bersamaan dengan semangat yang hampir memudar. Saya sadar bahwa berhenti bukanlah pilihan terakhir, karena saya masih bisa memilih mau berakhir dengan bahagia atau sebaliknya,..Ya tentunya saya akan memilih untuk bahagia dan membahagiakan.

Dari situlah awal perjuangan saya (kembali) dimulai. Saya pernah beberapa kali bahkan berulang kali (mungkin) gagal dalam satu pilihan. Saya pernah hampir menyerah dengan jalan yang saya tempuh. Bahkan tangisan saya sudah berulang kali pecah hanya karena kekecewaan dan penyesalan saya. 
Saya sebenarnya malu pada diri sendiri. Mengapa disaat seperti itu saya seperti bukan manusia yang tak punya Tuhan, Saya seperti orang putus asa yang tak yakin akan takdir dan rezeki. Saya benar-benar malu pada diri sendiri dan Tuhan.

Disaat keputusasaan saya, akhirnya Tuhan menampar saya sangat keras, hingga saya lupa bagaimana rasa sakit atas kegagalan yang saya lalui. Lalu, mendekap saya dalam tangan-Nya. Disaat terpuruk, logika saya kadang tak jalan. Entah sudah berapa banyak kalimat ngaco yang saya ucapkan dalam tangisan, penyeselan dan kekecewaan. Saya seperti tak punya iman. Sungguh memalukan!

Sampai pada akhirnya, Allah mengetuk hati saya, menyiraminya dengan kelembuatan dan kehangatan dan menuntun saya ke jalan yang harus saya tempuh. Perlahan, Dia mengajarkan saya bahwa perjuangan saya belum berakhir. Dia menginginkan saya untuk meraih impian saya dengan kerja keras lagi, bukan dengan cara instan, yang bisa saja suatu hari akan hilang dengan instan pula. Saya malu pada Allah saat itu. Saya merasa hanya butiran pasir pantai yang bisa saja menghilang ditiup angin. Tapi karena kasih sayang-Nya pada saya, Dia tak pernah meninggalkan saya dalam keadaan apapun. Seperti hari ini, saya ingin mengungkapkan bagaimana terharu dan bahagianya saya bisa seperti saat ini. Serentetan hari - hari yang telah saya lalui begitu berat. Saya tak akan menceritakan bagaimana detailnya, cukup saya dan Allah yang tahu. Tapi untuk bisa sampai saat ini? Berterima kasihlah pada hari berat tersebut yang menjadikan saya lebih dewasa lagi.

Saya hanya ingin berbagi kisah bahwa selama sisa perjuangan saya yang kemarin---hingga hari ini---tak lepas dari bantuan-Nya, doa orang tua saya dan doa - doa orang baik dan luar biasa. Tanpa-Nya dan tanpa mereka saya bukan apa-apa. Mungkin ini kedengaran seperti kalimat pembuka pidato, tapi ternyata saya telah membuktikannya sendiri. Memang benar. Saya yang dulunya bukan siapa-siapa perlahan kembali untuk menjadi siapa, kembali untuk memberikan yang terbaik buat mereka. Rasanya tidak adil jika saya menyerah sedangkan banyak orang diluar sana telah menyemangati dan mendoakan saya. Untuk itulah saya berada disini. Di kampus ini...Kampus perjuangan (kembali) :)

Kenapa saya bisa berada disini? Salah satunya dari cerita saya diatas. Awalnya saya tidak pernah berpikir untuk melanjutkan studi disini, karena pertama kampus ini mustahil saya raih dan kedua saya tak banyak pilihan untuk berada disni. But see, sekarang saya sudah menjadi bagian dari kampus ini. Rasa kemustahilan saya dulu akhirnya dibuktikan dengan apa yang saya dapatkan saat ini. Sempat speechless karena tak pernah menyangka jika perjuangan berat kemarin akan berakhir dengan Rahmat yang luar biasa. Itulah jawaban Allah untuk saya, jika yang menurut saya baik, belum tentu baik menurut-Nya, jika yang menurut saya buruk, belum tentu buruk menurut-Nya.







....Maha benar Allah dengan segala firman-Nya

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar

jangan lupa dikomen dan diberi saran yaaterima kasih sudah berkunjung, jangan bosan - bosan datang lagi yaa