Blogger Widgets All About Us..: Gitar Malam Bisikan Hujan

Senin, 07 November 2011

Gitar Malam Bisikan Hujan

"saat ini yang aku butuhkan hanya kamu, hanya kamu." Sorry , tapi aku ga yakin dengan semua ini." saat itu juga air mata ku jatuh di hadapan ny untuk yang pertama kali nya. "semoga kamu bisa mendapatkan yang lebih baik dari aku kelak". Perlahan lahan hanya punggung jangkung itu yang dapat kulihat. Tampak samar - samar dibalik mata ku yang telah basah oleh air mata. Mungkin ini lah waktu yang ga akan pernah aku harapkan sampai kapan pun, berpisah , dan berakhir dalam beberapa detik saja. Dengan lunglai ku tinggalkan tempat yang penuh kenangan ini. Semua nya, semua tentang diri nya. Masih membekas dalam otak ku, saat kita pertama kali bertemu, senyum nya yang membuat ku selalu memikirkan nya, suara nya yang lembut masih terngiang di telinga ku, alunan musik dari gitar itu, sekarang tidak akan pernah terdengar lagi. Secepat ini kah kau melupakan semua kenangan tentang kita, secepat ini kah kau berpaling dari ku, secepat ini kah kau menyakiti hati ku ? kenapa ? kenapa ? Langit mendadak kelam, air mata ku terus menurus menetes, memaksa untuk keluar, sayup - sayup suara yang terdengar oleh ku kini.


"sih neng sudah sadar atuh, silakan minum teh hangat ini neng". Ku tatap pemuda yang berada didepan ku ini. Sekilas wajah nya mengingatkan ku dengan seseorang, tapi siapa ? ntah lah aku masih ragu akan hal itu. 
" kenapa aku bisa berada disini ?"..Aku benar - benar bingung, kini aku telah terbujur di atas sofa yang cukup empuk di dalam sebuah rumah sederhana , tapi rapi dan hangat ! " tadi saya lihat neng pingsan di taman, kebetulan saya baru pulang kerja". Sudah sepatut nya aku berterima kasih dengan pemuda ini. Mungkin aku tidak pernah tahu apa yang akan terjadi kepada seorang wanita yang pingsan di tengah hujan lebat, sendirian di tempat yang sunyi....

Setahun telah berlalu. Tapi, sampai saat ini aku belum bisa melupakan dia. Dia, cinta pertama, dan pacar pertama ku. Dia yang telah mengubah dunia ku menjadi lebih berwarna. Karna dia aku mulai menyukai musik, karna dia aku telah banyak belajar apa arti nya mencintai dan dicintai.
Sekarang semua nya telah berlalu, tak akan ada lagi suara gitar di setiap malam sebelum tidur ku, tak akan ada lagi selamat pagi bidadari kecil ku, dan tak akan ada lagi suara lembut itu.
Pagi ini, aku berencana untuk pergi ke taman kota. Bagaimanapun, aku harus berdamai dengan masa lalu ku, aku tak mungkin terus menerus menghindar dari kenyataan, bahwa saat ini dia telah lepas dari genggaman ku.

Taman kota yang menyimpan jutaan kisah antara aku dan dia. Tiga tahun aku mengenal dia, dan setahun yang lalu semua hilang lenyap dalam sedetik saja. Aku duduk di atas bangku panjang tempat pertama kali aku bertemu dengan cinta pertama ku, kekasih pujaan ku. Tak terasa tiga jam telah ku habiskan di tempat ini, berdiam diri dan melihat di sekelilingku. Semua belum ada yang berubah, semua belum terasa asing bagiku. Hari minggu yang ramai oleh anak - anak kecil yang berlarian, dan pasangan - pasangan muda sedang berjogging ria. "ternyata neng ada disini."..tiba - tiba aku mendengar ada yang sedang berbicara kepadaku."kamu, kamu kan yang telah menolongku waktu itu ?" sedang apa kamu disini ?". Suaraku terdengar parau, karena aku habis menangis (lagi). "Neng, aku mencari mu dari kemarin. Saat aku ke rumah mu, kamu sedang tidak berada di rumah." Dan ternyata kamu ada disini." "kamu mengenal ku?" . aku masih sedikit bingung, pertemuan kami waktu itu, dan saat ini, semua masih membuat ku bingung, seperti ada sesuatu yang di sembunyikan nya. Setahun yang lalu, saat aku di temukan pingsan di taman ini, dia lah orang pertama yang menemukan ku, menolongku, dan membawa ku ke rumah nya. Tak banyak kalimat yang kami bicara kan saat itu. Saat aku telah siuman, aku langsung memutuskan untuk segera pulang, dan tentu saja mengucapkan terima kasih kepada nya. Bagaimanapun, aku tak akan pernah lupa budi baik nya karena telah menolongku. "May, mas ku lagi sekarat saat ini, maukah kamu datang untuk menemui nya ?". Jleegg !! jantungku seakan berhenti, nafas ku terasa sesak, sekujur tubuh ku terasa kaku, dingin, dan membeku. Apa lagi yang akan terjadi setelah ini Tuhan ? aku masih diam membisu, sampai pemuda ini membuka mulut nya "Maya, aku adalah adik ny mas Dika. aku tahu semua tentang kamu, semua yang telah terjadi padamu, dan pertemuan kita saat itu. Aku sengaja membuntuti mas Dika hingga sampai di taman ini, aku melihat semua nya, aku melihat pertengkaran itu, dan aku melihat saat kamu jatuh pingsan malam itu." Mulutku masih terkatup, ingin rasa nya aku berteriak, tapi aku langsung menyadari bahwa di taman ini bukan ada aku seorang. "Ada apa dengan di dia diaa ? kalimat ku kedengaran terbata bata, air mata terus menetes, tapi tak sederas malam itu. "Dia menyidap kanker otak, umur nya tidak lama lagi. Mungkin sekarang lah saat nya kamu tahu semua rahasia tentang mas dika. Sampai saat ini dia masih mencintai mu, dia masih menyimpan nama mu dalam hati nya, hanya saja, karena penyakit yang diderita nya, dia ga ingin kamu ikut bersedih. dia merasa ga bisa membahagiakan kamu lebih lama lagi may". Dunia terasa berhenti. Mata ku semakin lama semakin panas, hidungku berair. Tak ada kata yang mampu ku lontarkan...Cerita demi cerita ku dengarkan sembari menangis dan menangis lagi. Aku merasa menyesal, aku merasa bodoh, dan aku merasa tak berdaya.


Mungkin Tuhan telah merencanakan semua ini.. Setiap manusia di Bumi, pasti akan kembali kepada Nya. Hari ini, tidak akan pernah terdengar lagi suara lembut itu, suara yang selalu ku rindukan, suara yang selalu ku impikan. Sejak pertemuan di rumah sakit itu, aku baru sadar bahwa itu adalah pertemuan terakhir ku bersama pangeran ku. Tak akan ada lagi dentingan gitar yang ku dengar setiap malam. Walau raga nya telah pergi, tapi jiwa nya masih tetap bersama ku. Aku akan menjaga hati ini untuk diri nya sampai kita bertemu kembali  pada pertemuan berikut nya, pangeran ku .........

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar

jangan lupa dikomen dan diberi saran yaaterima kasih sudah berkunjung, jangan bosan - bosan datang lagi yaa