Blogger Widgets All About Us..: Tears of hurt

Kamis, 05 November 2015

Tears of hurt


Aku tidak pernah sedih sebelumnya bahkan ketika putus cinta atau ditolak cintanya, Tapi aku akan benar – benar sedih ketika orang – orang yang aku sayangi pergi menjauh, tidak peduli atau marah kepadaku. Rasanya begitu sakit ketika tahu mereka tidak ada dikehidupan kita lagi rasanya bagai dihantam oleh batu karang yang sangat besar sehingga mampu meninggalkan bekas luka yang yang sangat lama. Entahlah, rasanya sulit aku mendeskripsikannya.

Aku tidak pernah meneteskan airmata tanpa sebab yang benar – benar membuatku menangis. Kalau kamu tanya, apakah aku menangis ketika diputuskan oleh seseorang ? jawabannya TIDAK. Namun, ketika ada seorang sahabat yang marah kepadaku karena sifat dan sikap yang aku lakukan, mungkin dengan spontannya aku akan meneteskan air mata ini sejadi – jadinya. Begitu sakit. Begitu perih. Terlebih ketika persahabatan yang telah kamu jalin begitu lama perlu diuji kesetiaannya? Hati siapa yang tidak sakit ketika kepercayaan itu harus teruji dengan hal – hal konyol yang dilakukan hanya untuk melihat sejauh mana dia akan percaya dan setia ? aku bukan tipe yang dengan mudah meneteskan air mata untuk hal – hal konyol, walaupun terkadang suka menangis ketika menonton sinetron atau drama korea, tapi rasa sakit ketika menangis dalam menonton sinetron itu tidak seberapa dibandingkan rasa sakit ketika ada seorang sahabat yang marah atau menangis karena kita. Aku tipe yang mudah terenyuh ketika melihat orang lain menangis. Aku tipe melankolis. Yang katanya melankolis lebih mengandalkan pemikirannya, tapi aku tidak. Bagiku pemikiran dan perasaanku sama saja. Aku mudah rapuh, tapi aku mudah bangkit kembali ketika terpuruk.


Ah, entahlah sudah sejauh ini aku merasa belum bisa melakukan yang terbaik untuk semua orang. Karena menurut mereka, apa yang telah aku lakukan perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu. Tidak cukupkah mereka percaya kapadaku saja? Tidak cukupkah mereka tahu nama dan ceritaku saja? Lalu apa yang diperlukan lagi? Tidakkah, persahabatan membutuhkan kepercayaan dan kesetiaan? Yah aku tahu itu. Sudah berapa lama kita saling mengenal ? tidak cukupkah waktu yang menjadi saksi kisah persahabatan kita? Aku benar – benar sakit kali ini. Dulu aku tak begini. Karena hanya orang –orang yang sangat aku sayangi bisa menjadikanku seperti ini. Bukan kekasih ku ataupun gebetanku yang menyakitiku. Punya saja tidak. Mungkin juga kali ini aku terlalu sensitif. Aku terlalu rapuh oleh ujian dunia. Tapi itu belum seberapa. Seharusnya aku harus bersyukur dengan ujian itu, karena dengan begitu aku harus kuat, aku harus tegar ketika mereka yang aku percaya, satu persatu nanti nya akan pergi dari kehidupanku, setidaknya aku sudah siap...




Dear, kamu...yang (masih) menjadi Sahabatku

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar

jangan lupa dikomen dan diberi saran yaaterima kasih sudah berkunjung, jangan bosan - bosan datang lagi yaa